Artikel Terbaru

Laporan Praktikum Aturan Stefan Boltzmann

www.hajarfisika.com
Laporan Praktikum Hukum Stefan Boltzmann



HUKUM STEFAN BOLTZMANN


I. Tujuan Percobaan
1.1 Menentukan nilai Rt dan R0 serta pengaruhnya terhadap T
1.2 Menentukan Hukum Stefan-Boltzmann perihal radiasi benda


II. Dasar Teori
-


III. Metodologi Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
a. Bangku penyangga (1 buah)
b. Lampu wolfram, 25 W AC 220 V (1 buah)
c. Thermopile bersungkup (1 buah)
d. Sumber listrik (220 V-AC) (1 buah)
e. Pengatur tegangan(Dimmer) (1 buah)
f. Voltmeter-AC (1 buah)
g. Amperemeter-AC (1 buah)
h. Millivoltmeter-DC (1 buah)
i. Kabel-kabel penghubung (1 buah)


3.2 Gambar Alat
-


3.3 Langkah Kerja

 Laporan Praktikum Hukum Stefan Boltzmann Laporan Praktikum Hukum Stefan Boltzmann

3.3.1 Merangkai alat sesuai gambar
3.3.1.1 Rangkaian I
a. Arus dari lampu keluar menuju amperemeter
b. Dari amperemeter arus masuk ke regulator tegangan(dimmer)
c. Setelah keluar dari dimmer, arus masuk menuju ke voltmeter ac
d. Arus yang diparalel pada voltmeter masuk pada lampu ke amperemeter
Nb : arus yang masuk pada multimeter, kabel penguhubung dimasukkan pada lubang 'com'

3.3.1.2 Rangkaian II
a. Hubungkan thermopile pada amplifier(sumber tegangan) dengan kabel penghubung, dengan menancapkan kabel pada lubang input pada amplifier
b. Hubungkan juga amplifier dengan millivoltmeter(DC) dengan kabel penghubung, dari lubang output

3.3.2 Menentukan nilai Rt
a. Set voltmeter(AC) dalam auto
b. Set amperemter(AC) dalam auto
c. Putar perlahan dimmer hingga VAC = 10 volt
d. Catat nilai VAC, VDC, dan IAC, hitung nilai Rdan R0 menggunakan Hukum Ohm dan hitung suhu nya memakai persamaan :
 Laporan Praktikum Hukum Stefan Boltzmann Laporan Praktikum Hukum Stefan Boltzmann ..........(1)


3.3.3 Menentukan nilai tetapan Boltzman
a. Tentukan jarak antara thermopile dan lampu
b. Putar perlahan regulator tegangan(dimmer)
c. Variasikan nilai VAC dengan selisih ± 10 volt, sampai lampu menyala maksimal
d. Catat nilai VAC, IAC, VDC di tiap variasi VAC nya
e. Buatlah grafik log VDC dan log T sesuai dengan persamaan :
 log VDC = 4 log T + konstanta ..........(2)
f. Buatlah tetapan konstanta Boltzman


IV. Data dan Analisa
4.1 Data Percobaan


4.2 Analisa Data
          Prinsip pada percobaan ini ialah memakai prinsip Hukum Botzmann yaitu yang menyatakan bahwa daya radiasi total yang dipancarkan akan bertambah ketika suhu bertambah. Apabila sebuah benda lebih panas darpada seklilingya, benda tersebut akan meradiasikan lebih banyak energi dibandingkan energi yang diserapnya dan suhunya akan menurun. Saat lampu wolfram sempurna akan menyala, lampu wolfram mulai memancarkan cahaya tampak yang besarnya suhu ini akan diukur oleh termophile. Apabila suhu terus naik, maka panjang gelombang akan memendek. Lampu wolfram yang semula menyala dengan warna merah tua, usang kelamaan akan menjadi warna kucing(karna panjang gelombangnya memendek) dan daya radiasinya semakin besar.
          Prinsip kerja alat pada percobaan ini ialah dengan mengaliri arus listrik dari catu daya(sumber tegangan) ke sumber radiasi yaitu lampu wolfram yang tegangannya diukur oleh dimmer. Aliran arus listrik ini diukur oleh amperemeter(AC) yang dipasang secara seri dan tegangannya diukur oleh milivoltmeter(DC) dan voltmeter(AC) yang dipasang secara paralel. Ketika lampu wolfram menyala maka besarnya intensitas lampu ini ditangkap oleh alat pengukur suhu yaitu thermopile. Percobaan ini memvariasikan suhu(variabel bebas) dari lampu wolfram dengan cara mengatur tegangan VAC pada dimmer. Sedangkan VDC menjadi variabel terikat lantaran VDC merupakan imbas atau hasil dari variasi suhu tersebut. VDC menjadi variabel terikat lantaran tegangannya konstan, sedangkan tegangan VAC naik turun. Hal ini lah yang menciptakan VAC menjadi pengatur atau yang mengendalikan suhu pada lampu wolfram, sehingga variabel suhu ini sanggup divariasikan.
          Pada tabel data percobaan 1 sanggup dilihat bahwa data dari VAC dan VDC mengalami kenaikkan yang sama besar dengan setiap kenaikan IAC, atau sanggup dikatakan bahwa VAC dan VDC berbanding lurus dengan IAC, hal ini sesuai dengan prinsip dari Hukum Ohm(V I). Pada perhitungan didapatkan nilai R0 sebesar 356,6667 Ω dan nilai Rt bervariasi antara 561,56 - 2179,66 Ω. Nilai suhu lampu wolfram yang didapatkan pada percobaan ini berkisar antara 281,86 - 300,14 K yaitu sekitar 8-27°C, hasil ini bersesuaian dengan suhu lampu wolfram(pijar) pada umumnya.
          Dari percobaan ini juga sanggup dilhat bahwa nyala lampu semakin terperinci seiring bertambahnya tegangan VAC, hal ini sesuai dengan Hukum Stefan Boltzmann perihal kekerabatan fluks energi yang diubah menjadi tegangan listrik dengan suhu dipangkatkan 4(V T4). Hubungan antara Rt dengan T ialah nilai T akan semakin besar ketika Rt semakin beasr(T Rt) yaitu dengan meningkatkan nilai dari VAC karena Rt berbanding lurus dengan VAC. Hubungan R0 dengan T ialah nilai T akan semakin besar ketika R0 semakin kecil(T 1/R0) yaitu dengan menurunkan nilai dari VDC karena R0 berbanding lurus dengan VDC. Kemudian data dari VDC dan T ini diplot ke dalam grafik dengan log T sebagai variabel bebas(x) dan log VDC sebagai variabel terikatnya(y) dengan persamaan garisnya :
log VDC = 4 log T + konstanta ..........(2)
berikut ini ialah gambar grafiknya :

 Laporan Praktikum Hukum Stefan Boltzmann Laporan Praktikum Hukum Stefan Boltzmann

pada literatur dari Fisika Dasar edisi 7 karya Serway Jewett dikatakan bahwa bila gradien atau slope pada grafik perobaan Hukum Stefan Boltzmann sama dengan 4 maka aturan Stefan Boltzmann terbukti kebenarannya. Pada percobaan ini didapatkan nilai gradiennya sebesar m = 0,351 dengan ketelitian 75,3%. Hasil ini sangat jauh dari nilai gradien atau slope pada literatur. Adanya perbedaan ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu : pembacaan nilai(paralaks) pada voltmeter dan amperemeter yang kurang tepat, suhu ruang ketika percobaan kurang diperhatikan, emisivitas wolfram yang kurang, beberapa alat yang umurnya sudah tua, dan proses perhitungan pada microsoft exel yang kurang cermat.


V. Kesimpulan
5.1 Pengaruh antara Rt dan T ialah nilai T akan semakin besar ketika Rt semakin besar(T Rt)  yaitu dengan meningkatkan nilai dari VAC karena Rt berbanding lurus dengan VAC. Pengaruh R0 dengan T ialah nilai T akan semakin besar ketika R0 semakin kecil(T 1/R0) yaitu dengan menurunkan nilai dari VDC karena R0 berbanding lurus dengan VDC

5.2 Hukum Stefan-Boltzmann belum terbukti kebenarannya lantaran besarnya nilai gradien atau slope pada percobaan ini ialah sebesar 0,351 yang mana sangatlah jauh dari nilai slope pada grafik Hukum Stefan Boltzmann literatur yaitu sebesar 4.


VI. Daftar Pustaka
-


VII. Bagian Pengesahan
-


VIII. Lampiran




Belum ada Komentar untuk "Laporan Praktikum Aturan Stefan Boltzmann"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel