Laporan Praktikum Decoder, Multiplexer, Demultiplexer
www.hajarfisika.com
DECODER, MULTIPLEXER, DEMULTIPLEXER
I. Tujuan Percobaan
1.1 Dapat menciptakan rangkaian decoder, multiplexer, dan demultiplexer
1.2 Memahami dan mengetahui prinsip kerja rangkaian decoder, multiplexer, dan demultiplexer
1.1 Dapat menciptakan rangkaian decoder, multiplexer, dan demultiplexer
1.2 Memahami dan mengetahui prinsip kerja rangkaian decoder, multiplexer, dan demultiplexer
II. Dasar Teori
Decoder yaitu rangkaian kebijaksanaan yang menerimat input-input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner inputnya. Blok diagram dan rangkaian decoder diberikan pada gambar 1 dibawah :
beberapa rangkaian decoder yang sering dijumpai yaitu decoder 3x8 (3 bit input dan 8 output line), decoder 4x16, decoder BCD to decimal (4 bit input dan 10 output line), decoder BCD to 7 segment (4 bit input dan 8 output line). Khusus untuk BCD to 7 segment memiliki prinsip kerja yang berbeda dengan decoder-decoder yang lain, dimana kombinasi dari setiap inputnya sanggup mengaktifkan beberapa output linenya (bukan salah satu line). Tabel kebenaran sebuah decoder 3x8 ditunjukkan pada tabel 1 dibawah :
salah satu jenis IC decoder yaitu 74138. IC ini memiliki 3 input biner dan 8 output, dimana nilai output yaitu '1' untuk salah satu dari ke 8 jenis kombinasi imputnya(Beshop,2004).
Dalam elektronik digital, decoder sanggup mengambil bentuk input-ganda, multiple-output sirkuit kebijaksanaan yang mengubah arahan masukan menjadi keluaran kode, dimana arahan input dan output berbeda. Misalnya n ke 2n arahan biner desimal decoder. Aktifkan input harus selama decoder berfungsi, kalau outputnya menganggap satu "cacat" kata output kode. Decoding dibutuhkan dalam aplikasi ibarat data multplexing 7 segmen display, dan memori alamat decoding. Rangkaian input yaitu "High" output ibarat itu disebut sebagao "output tinggi aktif''. Jika buka gerbang AND, gerbang NAND tersambung output akan menjadi "Low" (0) hanya kalau semua input yaitu "Tinggi" output ibarat itu disebut sebagai "output rendah aktif"(Dwihono,1996).
Sebuah multplexer yaitu rangkaian kebijaksanaan yang mendapatkan beberapa input data digital dan menyeleksi salah satu dari input tersebut pada ketika bertemu, untuk dikeluarkan pada sisi output. Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari multiplexer tersebut. Jumlah data input maksimum pada multiplexer yaitu 2n. Tabel kebenaran sebuah multiplexer ditunjukkan pada tabel dibawah :
Rangkaian multiplexer ditunjukkan oleh gambar dibawah (Kleitz,2002) :
Demultiplexer merupakan rangkaian kebijaksanaan yang berfungsi menyalurkan data yang ada pada inputnya ke salah satu dari beberapa outputnya dengan proteksi sinyal pemilih atau sinyal kontrol. Dalam penyebutannya, demultiplexer sering dikemukakan dalam bentuk singkatannya saja yakni DEMUX. Demultiplexer disebut juga sebagai penyalur data (data distributor), dan fungsinya merupakan kebalikan dari fungsi multiplexer. Pada rangkaian demultiplexer, gerbang yang dipakai yaitu gerbang AND, output dari multiplexer dicabangkan ke salah satu input-input dari gerbang AND, sedangkan input gerbang yang satunya berfungsi sebagai saklar untuk akseptor data yang masuk yang kemudian dikeluarkan ke masing-masing output(Kusmar,2012).
Sebuah demultiplexer yaitu rangkaian kebijaksanaan yang mendapatkan satu input data dan mendistribusikan input tersebut ke beberapa output yang tersedia. Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari demultiplexer tersebut. Tabel kebenaran sebuah demultiplexer :
rangkaian demultiplexer ditunjukkan pada gambar dibawah (Sumarna,2015) :
III. Metodologi Percobaan
3.1 Alat dan Bahana. ProtoBoard (1 buah)
b. IC (4 buah)
c. LED (4 buah)
d. Resistor 100 Ω (1 buah)
f. Power Supply (1 buah)
3.2 Gambar Alat dan Bahan
-
3.3 Gambar Rangkaian
IV. Data dan Analisa
4.1 Data Percobaan
4.2 Analisa Data
Prinsip kerja dari rangkaian decoder yaitu dengan merubah bilangan biner menjadi bilangan desimal, dimana rangkaian kebijaksanaan decoder mendapatkan input-input data dalam bentuk biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner inputnya. Prinsip kerja dari rangkaian multiplexer yaitu rangkaian akan mendapatkan banyak input data, kemudian hanya sanggup dipilih satu kanal input dari beberapa kanal input untuk diteruskan ke sebuah kanal output. Pemilihan kanal input pada multiplexer ini memakai 2 buah saklar. Kebalikan dari multiplexer yaitu demultiplexer (Demux). Prinsip kerja dari rangkaian demultiplexer yaitu rangkaian akan mendapatkan beberapa input data untuk diteruskan ke banyak kanal output yang hanya sanggup dipilih satu kanal output dari beberapa kanal output. Pada rangkaian demultiplexer ini terdapat kanal enable yang berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan output pada demultiplexer. Jika enable berlogika 0 maka output yang dipilih pada demultiplexer akan berlogika nol atau off. Jika enable berlogika 1 maka output yang dipilih pada demultiplexer akan berlogika 1 atau ON. Pada rangkaian decoder dan demultiplexer ini, output kebijaksanaan 1 didapatkan ketika LED menyala dan output kebijaksanaan 0 didapatkan ketika LED mati. Kemudian tabel kebenaran dibentuk untuk sanggup dibandingkan akhirnya dengan literatur.
Percobaan rangkaian decoder memakai 6 gerbang kebijaksanaan dan 2 IC, yaitu IC 7404(NOT) dan IC 7408(AND). Pada gambar 3.3.1 input A dimasukkan pada kaki IC NOT 1 dan AND 4, input B dimasukkan pada kaki IC NOT 2 dan AND 2, output NOT 1 dimasukan pada kaki IC AND 1 (a0) dan AND 2 (a1), output NOT 2 dimasukkan pada kaki IC AND 3 (a2) dan AND 4 (a3), dan masing-masing LED sebagai output dipasang pada keluaran kaki IC AND 1, 2, 3, dan 4, kemudian diseri dengan kendala 1 kΩ menuju kaki nomor 7 atau ground, kemudian diberikan Vcc sebesar 5 volt pada kaki nomor 14 (kedua IC). Tabel percobaan 1 yaitu hasil data percobaan rangkaian decoder, dimana output kebijaksanaan 1 pada a0 didapatkan hanya ketika input A dan B bernilai 0, pada a1 didapatkan hanya ketika input A bernilai 0 dan B bernilai 1, pada a2 didapatkan hanya ketika input A bernilai 1 dan B bernilai 0, pada a3 didapatkan hanya ketika input A dan B bernilai 1. Selain itu output akan berlogika 0. Dapat dilihat bahwa rangkaian kebijaksanaan decoder ini mendapatkan input-input data dalam bentuk biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner inputnya. Hasil dari tabel kebenaran ini sesuai dengan hasil pada tabel kebenaran literatur.
Percobaan rangkaian multiplexer memakai 7 gerbang kebijaksanaan dan 3 IC, yaitu IC 7404(NOT), IC 7411(AND 3 input), dan IC 7432(OR). Pada gambar 3.3.3 input D10 dimasukkan pada kaki IC AND 1, input D11 dimasukkan pada kaki IC AND 2, input D12 dimasukkan pada kaki IC AND 3, input D13 dimasukkan pada kaki IC AND 4. Input S1 sebagai saklar dimasukkan pada kaki IC NOT 1, AND 3, dan AND 4, input S0 sebagai saklar dimasukkan pada kaki IC NOT 2, AND 2, dan AND 4. Output NOT 1 dimasukkan pada kaki IC AND 1 dan AND 2, output NOT 2 dimasukkan pada kaki IC AND 1 dan AND 3. Output dari AND 1, 2, 3, dan 4 dimasukkan pada kaki IC OR dan LED sebagai output dipasang pada keluaran kaki IC OR, kemudian diseri dengan kendala 1 kΩ menuju kaki nomor 7 atau ground, kemudian diberikan Vcc sebesar 5 volt pada kaki nomor 14 (ketiga IC). Tabel percobaan 2 yaitu hasil data percobaan rangkaian multiplexer, ketika S1 dan S0 di groundkan(logika 0) lampu LED dari D10 menyala, ketika S1 bernilai 0 dan S0 bernilai 1 lampu LED dari D11 menyala, ketika S1 bernilai 1 dan S0 bernilai 0 lampu LED dari D12 menyala, ketika S1 dan S0 bernilai 1 lampu LED dari D13 menyala. Dapat dilihat bahwa rangkaian kebijaksanaan multiplexer ini sanggup dipilih satu kanal input dari beberapa kanal input untuk diteruskan ke sebuah kanal output. Hasil dari tabel kebenaran ini sesuai dengan hasil pada tabel kebenaran literatur.
Percobaan rangkaian demultiplexer memakai 9 gerbang kebijaksanaan dan 3 IC, yaitu 2 IC 7404(NOT), dan 1 IC 7410(NAND 3 input). Pada gambar 3.3.2 input A dimasukkan pada kaki IC NOT 1, output NOT 1 dimasukkan pada kaki IC NOT 2, NAND 1, dan NAND 2, output NOT 2 dimasukkan pada kaki IC NAND 3 dan NAND 4. Input B dimasukkan pada kaki IC NOT 3, output NOT 3 dimasukkan pada kaki IC NOT 4, NAND 1, dan NAND 3, output NOT 4 dimasukkan pada kaki IC NAND 2 dan NAND 4. Saluran enable dimasukkan pada kaki IC NOT 5, output dari NOT 5 dimasukkan pada kaki IC NAND 1 (D0), NAND 2 (D1), NAND 3 (D2), dan NAND 4 (D3). Masing-masing LED sebagai output dipasang pada keluaran kaki IC NAND 1, 2, 3, dan 4, kemudian diseri dengan kendala 1 kΩ menuju kaki nomor 7 atau ground, kemudian diberikan Vcc sebesar 5 volt pada kaki nomor 14 (ketiga IC). Tabel percobaan 3 yaitu hasil data percobaan rangkaian demultiplexer, dimana output kebijaksanaan 1 pada D0, D1, D2, D3 didapatkan ketika input E bernilai 1. Output kebijaksanaan 0 didapatkan pada D0 hanya ketika input E, A, dan B bernilai 0, pada D1 didapatkan hanya ketika input E bernilai 0, A bernilai 0, dan B bernilai 1, pada D2 didapatkan hanya ketika input E bernilai 0, A bernilai 1, dan B bernilai 0, pada D3 didapatkan hanya ketika input E bernilai 0, A bernilai 1, dan B bernilai 1. Dapat dilihat bahwa rangkaian kebijaksanaan demultiplexer ini sanggup dipilih satu kanal output dari beberapa kanal output dan kanal enable sanggup berfungsi sebagai input yang mengaktifkan dan menonaktifkan output pada demultiplexer. Hasil dari tabel kebenaran ini sesuai dengan hasil pada tabel kebenaran literatur.
Perbedaan rangkaian multiplexer dan demultiplexer ini sanggup dilihat dari masukkan dan keluarannya. Rangkaian multiplexer hanya sanggup dipilih satu kanal input dari beberapa kanal input untuk diteruskan ke sebuah kanal output dan rangkaian demultiplexer hanya sanggup dipilih satu kanal output dari beberapa kanal output. Dapat dilihat bahwa rangkaian multiplexer yaitu kebalikan dari rangkaian demultiplexer.
Prinsip kerja dari rangkaian decoder yaitu dengan merubah bilangan biner menjadi bilangan desimal, dimana rangkaian kebijaksanaan decoder mendapatkan input-input data dalam bentuk biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner inputnya. Prinsip kerja dari rangkaian multiplexer yaitu rangkaian akan mendapatkan banyak input data, kemudian hanya sanggup dipilih satu kanal input dari beberapa kanal input untuk diteruskan ke sebuah kanal output. Pemilihan kanal input pada multiplexer ini memakai 2 buah saklar. Kebalikan dari multiplexer yaitu demultiplexer (Demux). Prinsip kerja dari rangkaian demultiplexer yaitu rangkaian akan mendapatkan beberapa input data untuk diteruskan ke banyak kanal output yang hanya sanggup dipilih satu kanal output dari beberapa kanal output. Pada rangkaian demultiplexer ini terdapat kanal enable yang berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan output pada demultiplexer. Jika enable berlogika 0 maka output yang dipilih pada demultiplexer akan berlogika nol atau off. Jika enable berlogika 1 maka output yang dipilih pada demultiplexer akan berlogika 1 atau ON. Pada rangkaian decoder dan demultiplexer ini, output kebijaksanaan 1 didapatkan ketika LED menyala dan output kebijaksanaan 0 didapatkan ketika LED mati. Kemudian tabel kebenaran dibentuk untuk sanggup dibandingkan akhirnya dengan literatur.
Percobaan rangkaian decoder memakai 6 gerbang kebijaksanaan dan 2 IC, yaitu IC 7404(NOT) dan IC 7408(AND). Pada gambar 3.3.1 input A dimasukkan pada kaki IC NOT 1 dan AND 4, input B dimasukkan pada kaki IC NOT 2 dan AND 2, output NOT 1 dimasukan pada kaki IC AND 1 (a0) dan AND 2 (a1), output NOT 2 dimasukkan pada kaki IC AND 3 (a2) dan AND 4 (a3), dan masing-masing LED sebagai output dipasang pada keluaran kaki IC AND 1, 2, 3, dan 4, kemudian diseri dengan kendala 1 kΩ menuju kaki nomor 7 atau ground, kemudian diberikan Vcc sebesar 5 volt pada kaki nomor 14 (kedua IC). Tabel percobaan 1 yaitu hasil data percobaan rangkaian decoder, dimana output kebijaksanaan 1 pada a0 didapatkan hanya ketika input A dan B bernilai 0, pada a1 didapatkan hanya ketika input A bernilai 0 dan B bernilai 1, pada a2 didapatkan hanya ketika input A bernilai 1 dan B bernilai 0, pada a3 didapatkan hanya ketika input A dan B bernilai 1. Selain itu output akan berlogika 0. Dapat dilihat bahwa rangkaian kebijaksanaan decoder ini mendapatkan input-input data dalam bentuk biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner inputnya. Hasil dari tabel kebenaran ini sesuai dengan hasil pada tabel kebenaran literatur.
Percobaan rangkaian multiplexer memakai 7 gerbang kebijaksanaan dan 3 IC, yaitu IC 7404(NOT), IC 7411(AND 3 input), dan IC 7432(OR). Pada gambar 3.3.3 input D10 dimasukkan pada kaki IC AND 1, input D11 dimasukkan pada kaki IC AND 2, input D12 dimasukkan pada kaki IC AND 3, input D13 dimasukkan pada kaki IC AND 4. Input S1 sebagai saklar dimasukkan pada kaki IC NOT 1, AND 3, dan AND 4, input S0 sebagai saklar dimasukkan pada kaki IC NOT 2, AND 2, dan AND 4. Output NOT 1 dimasukkan pada kaki IC AND 1 dan AND 2, output NOT 2 dimasukkan pada kaki IC AND 1 dan AND 3. Output dari AND 1, 2, 3, dan 4 dimasukkan pada kaki IC OR dan LED sebagai output dipasang pada keluaran kaki IC OR, kemudian diseri dengan kendala 1 kΩ menuju kaki nomor 7 atau ground, kemudian diberikan Vcc sebesar 5 volt pada kaki nomor 14 (ketiga IC). Tabel percobaan 2 yaitu hasil data percobaan rangkaian multiplexer, ketika S1 dan S0 di groundkan(logika 0) lampu LED dari D10 menyala, ketika S1 bernilai 0 dan S0 bernilai 1 lampu LED dari D11 menyala, ketika S1 bernilai 1 dan S0 bernilai 0 lampu LED dari D12 menyala, ketika S1 dan S0 bernilai 1 lampu LED dari D13 menyala. Dapat dilihat bahwa rangkaian kebijaksanaan multiplexer ini sanggup dipilih satu kanal input dari beberapa kanal input untuk diteruskan ke sebuah kanal output. Hasil dari tabel kebenaran ini sesuai dengan hasil pada tabel kebenaran literatur.
Percobaan rangkaian demultiplexer memakai 9 gerbang kebijaksanaan dan 3 IC, yaitu 2 IC 7404(NOT), dan 1 IC 7410(NAND 3 input). Pada gambar 3.3.2 input A dimasukkan pada kaki IC NOT 1, output NOT 1 dimasukkan pada kaki IC NOT 2, NAND 1, dan NAND 2, output NOT 2 dimasukkan pada kaki IC NAND 3 dan NAND 4. Input B dimasukkan pada kaki IC NOT 3, output NOT 3 dimasukkan pada kaki IC NOT 4, NAND 1, dan NAND 3, output NOT 4 dimasukkan pada kaki IC NAND 2 dan NAND 4. Saluran enable dimasukkan pada kaki IC NOT 5, output dari NOT 5 dimasukkan pada kaki IC NAND 1 (D0), NAND 2 (D1), NAND 3 (D2), dan NAND 4 (D3). Masing-masing LED sebagai output dipasang pada keluaran kaki IC NAND 1, 2, 3, dan 4, kemudian diseri dengan kendala 1 kΩ menuju kaki nomor 7 atau ground, kemudian diberikan Vcc sebesar 5 volt pada kaki nomor 14 (ketiga IC). Tabel percobaan 3 yaitu hasil data percobaan rangkaian demultiplexer, dimana output kebijaksanaan 1 pada D0, D1, D2, D3 didapatkan ketika input E bernilai 1. Output kebijaksanaan 0 didapatkan pada D0 hanya ketika input E, A, dan B bernilai 0, pada D1 didapatkan hanya ketika input E bernilai 0, A bernilai 0, dan B bernilai 1, pada D2 didapatkan hanya ketika input E bernilai 0, A bernilai 1, dan B bernilai 0, pada D3 didapatkan hanya ketika input E bernilai 0, A bernilai 1, dan B bernilai 1. Dapat dilihat bahwa rangkaian kebijaksanaan demultiplexer ini sanggup dipilih satu kanal output dari beberapa kanal output dan kanal enable sanggup berfungsi sebagai input yang mengaktifkan dan menonaktifkan output pada demultiplexer. Hasil dari tabel kebenaran ini sesuai dengan hasil pada tabel kebenaran literatur.
Perbedaan rangkaian multiplexer dan demultiplexer ini sanggup dilihat dari masukkan dan keluarannya. Rangkaian multiplexer hanya sanggup dipilih satu kanal input dari beberapa kanal input untuk diteruskan ke sebuah kanal output dan rangkaian demultiplexer hanya sanggup dipilih satu kanal output dari beberapa kanal output. Dapat dilihat bahwa rangkaian multiplexer yaitu kebalikan dari rangkaian demultiplexer.
V. Kesimpulan
5.1(b) Prinsip kerja dari rangkaian demultiplexer yaitu rangkaian akan mendapatkan beberapa input data untuk diteruskan ke banyak kanal output yang hanya sanggup dipilih satu kanal output dari beberapa kanal output. Pada rangkaian demultiplexer ini terdapat kanal enable yang berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan output pada demultiplexer. Jika enable berlogika 0 maka output yang dipilih pada demultiplexer akan berlogika 0 atau OFF. Jika enable berlogika 0 maka output yang dipilih pada demultiplexer akan berlogika 1 atau ON.
(c) Prinsip kerja dari rangkaian multiplexer yaitu rangkaian akan mendapatkan banyak input data, kemudian hanya sanggup dipilih satu kanal input dari beberapa kanal input untuk diteruskan ke sebuah kanal output. Pemilihan kanal input pada multiplexer ini memakai 2 buah saklar. Kebalikan dari multiplexer yaitu demultiplexer.
VI. Daftar Pustaka
Beshop, Owen.2004. Dasar-dasar elektronika. Jakarta : Erlangga.
Dwihono.1996. Rangkaian Elektronika Analog. Jakarta : Erlangga.
Kleitz, William.2002. Elektronika Digital. Jakarta : PT. Pustaka Media.
Kusmar.2012. Elektronika Dasar. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sumarna.2015. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta : Erlangga.
VII. Bagian Pengesahan
-
VIII. Lampiran
-
Belum ada Komentar untuk "Laporan Praktikum Decoder, Multiplexer, Demultiplexer"
Posting Komentar