Laporan Praktikum Pengenalan Alat Elektro Digital
www.hajarfisika.com
PENGENALAN ALAT ELEKTRONIKA DIGITAL
I. Tujuan Percobaan
1.2 Dapat memakai osiloskop
1.3 Dapat memakai function generator
1.4 Mengetahui kaki-kaki komponen dan cara menentukannya
1.5 Dapat membaca nilai dari beberapa komponen(resistor-potensiometer)
II. Dasar Teori
Komponen elektronik berupa alat sebagai pendukung rangkaian elektronik yang bekerja sesuai kegunaanya. Komponen elektronik ini terdiri dari satu atau lebih materi elektronik yang terdiri dari satu atau beberapa unsur materi. Jika disatukan, akan berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen tersebut. Misalnya untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus, menyekat arus dan memperkuat sinyal arus(Kamajaya,2007).
Multimeter merupakan alat ukur listrik untuk mengukur arus, tegangan, dan kendala listrik. Alat ini mempunyai suatu besaran meteran dan sistem selektor sentra sehingga sanggup dipakai untuk mengukur. Alat ukur ini juga mempunyai kepekaan yang rendah terhadap pengukuran dalam rangkaian semi-konduktor elektronik modern yang mempunyai impedansi tinggi dan tegangan rendah(Zuhal,2004).
CRO atau osiloskop yaitu alat ukur untuk menampilkan dan mengukur tegangan searah dan tegangan sinusoidal. Seberkas sinar elektron yang dihasilkan tabung katoda diarahkan pada layar fosfor yang akan berpendar bila terkena elektron, sehingga daerah itu sanggup terlihat. Kemudian berkas dibelokkan horizontal dan vertikal. Impedansi yang dihasilkan osiloskop sanggup dikatakan konstan(Arifin,2010).
Komponen transistor banyak dipakai antara lain sebagai penguat arus, membangkitkan getaran, mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah yang stabil dan menyampurkan sinyal listrik. Dalam pola penggunaannya transistor dipakai sebagai penguat arus. Pada arus input yang kecil dengan penguatan arus output yang benar. Rangkaian penguat dipakai untuk menguatkan sinyal frekuensi yang dihasilkan oleh rangkaian multivibrator sekaligus menguatkan tegangan kelauran supaya sanggup memenuhi kebutuhan tegangan pada trafo(Suyanto,2013).
III. Metodologi Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
a. Function generator (1 buah)
b. Osiloskop (1 buah)
c. Multimeter (1 buah)
d. Protoboard (1 buah)
e. Resistor (4 buah)
f. Transistor (1 buah)
g. Dioda (1 buah)
h. Kapasitor (1 buah)
3.2 Gambar Alat dan Bahan
-
3.3 Gambar Rangkaian
Skema rangkaian di protoboard
3.4 Cara Kerja
3.4.1 Kalibrasi pengukuran
3.3.2 Cara pengukuran
3.3.2.1 Mengetes kondisi dioda
3.3.2.2 Mengukur nilai kapasitas
3.3.2.3 Menentukan kaki-kaki transistor
3.3.3 Menggunakan osiloskop
3.3.3.1 Kalibrasi osiloskop
3.3.3.2 Menentukan nilai tegangan dan frekuensi
3.3.4 Menggunakan function generator
IV. Data dan Analisa
4.2 Analisa Data
Pengukuran besarnya kendala memakai cara manual dengan melihat isyarat warna pada cincin resistor diperoleh data pada resistor pertama dengan warna coklat-hijau-merah-emas sebesar 1500 Ω dengan toleransi 5%. Dan pasa resistor kedua diperoleh warna merah-merah-hitam-coklat-coklat sebesar 2200 Ω dengan toleransi 5%. Sedangkan dikala dipakai multimeter diperoleh hasil yang sama yaitu pada resistor satu dan dua berturut-turut 15 x 102 Ω dan 22 x 102 Ω, yang berarti tidak ada perbedaan nilai dikala mengukur kendala memakai multimeter dan cara manual. Toleransi yang dimaksud dalam hal ini yaitu perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada tubuh resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam keadaan baik. Jika nilai toleransi resistor semakin kecil, maka semakin baik.
V. Kesimpulan Menguji dioda dengan multimeter, dikala probe merah dipasang pada kaki katoda yang mempunyai gelang dan pada probe merah pada kaki yang lain, multimeter tidak bereaksi sama sekali atau jaru pada multimeter tidak menyimpang. Sedangkan dikala probe merah dipasang pada kaki yang mempunyai gelang atau posisi dibalik dari sebelumnya, maka jarum multimeter bergerak menerangkan bahwa dioda dalam keadaan baik atau masih berfungsi. Menurut teori pada dioda hanya sanggup meneruskan arus listrik dalam satu arah saja yaitu anoda(+) ke katoda(-). Jika dibandingkan antara multimeter dan teori, secara teori dioda bias maju yaitu pinjaman tegangan dari anoda(-) ke katoda(+). Sedang pada multimeter, dioda bias undur yaitu pinjaman tegangan (-) ke anoda dan tegangan (+) ke katoda.
Percobaan dalam memilih kaki-kaki jenis transistor, pada probe hitam dihubungkan pada kaki basis dan probe merah pada kaki emotr dan kolektor secara bergantian dan diperoleh jarum pada multimeter bergerak. Penempatan posisi probe dan kaki-kaki transistor ini termasuk dalam jenis transistor PNP, yang berdasarkan teori arus akan mengalir dari kolektor ke emitor bila basisnya dihubungkan ke ground(negatif) dalam hal ini kaki basis dipasang pada probe hitam pada multimeter.
Pengukuran besarnya nilai kapasitor memakai multimeter diperoleh 1 µF, sedangkan nilai yang terteran pada kapasitor sebesar 4,7 µF. Hal ini menunjukkan bahwa nilai pada multimeter tidak melebihi nilai maksimal yang tertera pada kapasitor. Dapat diketahui bahwa kapasitor masih berfungsi dengan baik, hal ini dibuktikan dikala pengukuran kapasitor menggunakn multimeter, jaru pada multimeter awalnya bergerak ke kanan menunjukkan angka 5 µF yang lalu menyimpang ke kiri menunjukkan 1 µF.
Osiloskop berfungsi untuk mengukur periode dan frekuensi, sedang function generator berfungsi dalam membentuk gelombang. Pada percobaan perpaduan osiloskop dengan function generator osiloskop bertindak dalam menampilkan gelombang. Gelombang yang dibuat berbentuk gelombang sinus dengan frekuensi 1000 Hz dan tegangan 3,2 volt/div.
Menghitung arus dan tegangan pada percobaan terakhir memakai multimeter. Diperoleh data I1, I2, I3, I4 secara berurutan 5,25 x 10-3 A, 7,5 x 10-3 A, 2,5 x 10-3 A, dan 2,25 x 10-3 A. Selain itu diperoleh data untuk tegangan dan kendala dengan VAB = 11V, VBC = 3V, VBD = 7V, VDC = 7V dan untuk kendala RAB = 3000 Ω, RBC = 1400 Ω, RBD = 1400 Ω, RDC = 1400 Ω.
5.1 Penggunaan multimeter untuk mengukur besarnya tegangan, arus, dan hambatan. Sebelum multimeter digunakan, harus dikalibrasi terlebih dahulu supaya data yang diperoleh akurat. Probe positif ditunjukkan pada kabel merah dan probe negatif pada kabel hitam
5.2 Gelombang osiloskop yang ditampilkan akan terbentuk bila benar dalam penggunaannya. Usahakan tidak ada kabel yang longgar dan dilakukan pengkalibrasian terlebih dahulu sebelum digunakan.
5.3 Function generator berfungsi untuk membangkitkan sinyal gelombang, bentuk gelombang ini ditampilkan pribadi pada layar osiloskop. Gelombang yang ditampilkan sanggup banyak sekali bentuk, misalnya yaitu berupa segitiga dan persegi
5.4 Kaki-kaki pada transistor berupa basis sebagai kutub negatif, emitor dan kolektor sebagai kutub positif. Transistor ini termasuk jenis transistor PNP. Kutub positif dioda terdapat pada kaki dioda yang terdapat gelang dan kutub negatif dioda terdapat pada kaki yang satu lagi
5.5 Pembacaan nilai resistor sanggup dilakukan dengan metode manual dengan melihat warna resistor dan memakai multimeter. Sedangkan pada komponen lain sanggup dilakukan memakai multimeter
VI. Daftar Pustaka
Arifin.2010. Buku Penuntun Elektronika Fisika Dasar 1. Jakarta : Del Fajar.
Istiono.2002. Analisis Rangkaian Listrik. Jakarta : Eles Media Kompotindo.
Kamajaya.2007. Fisika 1. Jakarta : Erlangga.
Suyanto, Muhammad.2013. Aplikasi Sistem Inverter 1 Fasa dengan Kapasitas Beban 1200 Volt. Jurnal Tenologi Technoscientia. Vol 6(1) : 103-109.
Zuhal.2004. Prinsip Daya Elektronik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
VII. Bagian Pengesahan
-
VIII. Lampiran
Belum ada Komentar untuk "Laporan Praktikum Pengenalan Alat Elektro Digital"
Posting Komentar