Artikel Terbaru

Laporan Praktikum Penentuan Kadar Kmno4 Dalam Larutan Berwarna

www.hajarfisika.com
Laporan Praktikum Penentuan Kadar KMnO4 dalam Larutan Berwarna



PENENTUAN KADAR KMnODALAM LARUTAN BERWARNA


I. Tujuan Percobaan
          Menentukan kadar KMnO4 dalam larutan cuplikan berwarna dengan analisis spektrofotometri dan titrasi redoks


II. Dasar Teori
          Spektrofotometri ialah teknik yang memakai absorbansi cahaya oleh suatu analit(zat yang akan dianalisis) pada panjang gelombang terentu untuk memilih konsentrasi analit. uv/vis spektrofotometri memakai cahaya uv dan sebagian terlihat dari spektrum elektromagnetik.  Cahaya dengan panjang gelombang ini bisa menghipnotis eksitasi elektron pada keadaan dasar atom atau molekul ke tingkat energi yang lebih tinggi, sehingga mengakibatkan suatu absorbansi pada panjang gelombang tertentu untuk setiap molekul(Didamony dan Hafeez,2012).
          Spektrofotometer ialah suatu alat yang dirancang untuk menciptakan pengukuran spektrofotometri. Alat ini secara efektif akan menghitung jumlah foton yang masuk sampel dan membandingkannya dengan jumlah foton yang keluar sampe. Selain itu, alat ini bisa mengambil cahaya putih dan memisahkannya ke dalam warna penyusunnya yang memungkinkan penggunanya untuk menilik absorpsi cahaya dari panjang gelombang individu dengan resolusi hampir 1 nm(Hardesty dan Attili,2010).
          Kalium manganat ialah oksidator besar lengan berkuasa yang sanggup bereaksi dengan cara yang berbeda-beda, tergantung dari pH larutannya. Kekuatannya sebagai oksidator juga berbeda-beda sesuai dengan reaksi yang terjadi pada pH yang berbeda itu. Reaksi yang majemuk ini disebabkan oleh keragaman valensi mangan dari 1 hingga dengan 7 yang semuanya stabil, kecuali 1 dan 5(Harjadi,1993).
          Di setiap lapisan pecahan dari sampel intensitas cahaya yang masuk akan berkurang secara proporsional dengan konsentrasi analit. Sebagai hasilnya, transmitasi T berkurang secara eksponensial dengan mengingkatnya panjang jalur I. Hal ini dinyatakan dalam Hukum Lambert-Beer yang menyatakan :
- log I/I0 = ε.l.c ..........(1)
A = ε.l.c ..........(2)
dimana ε disebut molar absorptivitas yang menyatakan fungsi dari panjang gelombang untuk setiap molekul, l panjang jalur, dan c ialah molaritas(Day dan Underwood,1986).
Kalium permanganat merupakan oksidator besar lengan berkuasa dalam larutan bersifat asam. Dengan reaksi sebagai berikut : 
MnO-4 + 5e + 8H+ -----> Mn2+ + 4H2O ..........(3)
reaksi ini tidak bolak-balik, sedangkan potensial elektroda bakunya diukur secara tidak langsung. Potensial elektroda sangat tergantung pada pH, lantaran itu titrasi dilakukan dalam larutan yang bersifat asam kuat(H2SO4)(Rivai,1995).
          Meskipun pengembangan intensif metode fisik-kimia, titrasi tidak kehilangan pentingnya untuk analisis kimia. Metode analisis ini gampang dipakai dan cepat. Titrasi tidak memerlukan perangkat atau peralatan yang rumit dan mahal dan didasarkan pada reaksi selektif. Salah satu metode titrasi ialah titrasi oksidasi-reduksi(redoks). Titrimetri redoks dipakai untuk menganalisis aneka macam analit anorganik yang didasarkan pada reaksi redoks antara analit dan titran(Randall dan Garibay,2014).


III. Metodologi Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
a. Seperangkat alat spektrofotometer uv-vis (1 buah)
b. Gelas beker (1 buah)
c. Gelas ukur (2 buah)
d. Labu ukur (1 buah)
e. Erlenmeyer (3 buah)
f. Pipet tetes (1 buah)
g. Statif (1 buah)
h. Klem (1 buah)
i. Buret (1 buah)
j. Bunsen (1 buah)
k. KMnO(secukupnya)
l. Akuades (secukupnya)
m. Larutan cuplikan (secukupnya)
n. H2SO4 2M (5 ml)
o. H2C2O4 (5 ml)


3.2 Gambar Alat
-


3.3 Cara Kerja
          3.3.1 Titrasi redoks

dalam larutan cuplikan berwarna dengan analisis spektrofotometri dan titrasi redoks Laporan Praktikum Penentuan Kadar KMnO4 dalam Larutan Berwarna


          3.3.2 Metode spektroskopi : pembuatan grafik standar

dalam larutan cuplikan berwarna dengan analisis spektrofotometri dan titrasi redoks Laporan Praktikum Penentuan Kadar KMnO4 dalam Larutan Berwarna


          3.3.3 Penentuan kadar KMnO4 dalam larutan cuplikan

dalam larutan cuplikan berwarna dengan analisis spektrofotometri dan titrasi redoks Laporan Praktikum Penentuan Kadar KMnO4 dalam Larutan Berwarna


IV. Data dan Analisa
4.1 Data Percobaan


4.2 Analisa Data
          Percobaan ini dilakukan untuk memilih kadar KMnO4 dalam larutan cuplikan berwarna dengan analisis spektrofotometri dan titrasi redoks. Percobaan pertama yang dilakukan yaitu penentuan kadar konsentrasi KMnO4 dalam larutan dengan titrasi redoks antara KMnO4 dengan H2C2O4. Pada ketika terjadi titrasi akan ditandai dengan perubahan warna menjadi ungu bening. Warna tersebut dipakai untuk mengatakan kelebihan pereaksi. Pada ketika titrasi ini KMnO4 sebagai titran dan H2C2O4 sebagai titrat. Pada ketika melaksanakan titrasi larutan KMnO4 tidak boleh terkena sinar lantaran larutan permanganat tidak stabil sehingga gampang terurai apabila terkena cahaya ataupun energi panas. Pada percobaan ini reaksi titrasi yang terjadi ialah :
2 MnO-4(aq) + 5 H2C2O4(aq) + 6 H+(aq) -----> 2 Mn2+(aq) + 10 CO2(aq) + 8 H2O(l)
yang bertindak sebagai oksidator yaitu KMnO4 dan H2C2O4 bertindak sebagai reduktor. Larutan KMnO4 dicampurkan dengan larutan H2C2O4 bertujuan untuk memecah ion pada larutan tersebut untuk mendapat ion MnO-4 sesuai dengan reaksi berikut :
2 KMnO4(aq) + H2SO4(aq) -----> K2SO4(aq) + 2 MnO-4(aq) + 2 H+(aq)
percampuran larutan KMnO4 dan H2C2O4 selanjutnya dipanaskan bertujuan untuk mempercepat reaksi. Sementara itu pereaksi titrasi ini tidak perlu memakai indikator lantaran KMnO4 sudah berwarna ungu sehingga pada ketika titrasi sanggup dideteksi dengan berubahnya warna titrat menjadi ungu gampang lantaran kelebihan KMnO4. Percobaan ini dilakukan dengan pengulangan sebanyak 3 kali supaya didapatkan data atau hasil yang akurat. Dari hasil percobaan didapatkan volume KMnO4 sebesar 7,5 ml ; 7,7 ml ; dan 6,7 ml. larutan tersebut sanggup dipakai untuk mencari konsentrasi KMnO4 dengan memakai persamaan :
M1.e.V1 = M2.e.V2 ..........(1)
maka, sesudah melalui proses perhitungan, didapatkan konsentrasi KMnO4 sebesar 2,74.10-4 M.
          Percobaan yang kedua yaitu memilih kadar KMnO4 dengan spektrofotometri. Prinsip dari percobaan ini ialah serapan terhadap reaksi oleh suatu spesies kimia dalam hal ini ialah larutan berwarna yang memiliki kisaran panjang gelombang sesuai warnanya. Warna sanggup diperhitungkan dari harga adsorbansinya. Suatu larutan berwarna sanggup menyerap sinar dengan panjang gelombang tertentu. Hal ini lantaran adanya serapan oleh larutan dan dipantulkannya oleh media sebagian kecil.
          Pada percobaan ini yang menjadi larutan standar yatu larutan hasil pengenceran KMnO4 pada konsentrasi yang berbeda yaitu sebanyak 4 buah. Larutan cuplikannya ialah sampel yang mengandung KMnO4, sedangkan larutan blankonya ialah akuades yang dipakai untuk standar absorbansi. Larutan yang dipakai dihentikan keruh, lantaran jikalau larutan keruh cahaya yang melalui larutan tidak akan diteruskan sehingga akan mengurangi kekuatan cahaya yang diabsorbsikan. Ke-empat sampel yang telah diencerkan dimasukkan satu-persatu ke dalam spektrofotometer sehingga diperoleh nilai absorbansinya ialah 0,0377 ; 0,0784 ; 0,0908 ; dan 0,1531. Ke-empat nilai tersebut kemudian dibentuk grafik hubungan antara absorbansi(A) dan konsentrasi KMnO4(C).
          Gambar 8.1(lampiran) mengatakan grafik hubungan antara absorbansi(A) dan konsentrasi KMnO4(C). Menurut literatur, hubungan keduanya ialah berbanding lurus. Pada gambar 8.1(lampiran) terlihat bahwa semaki besar konsentrasi KMnOmaka absorbansinya semakin besar pula. Sehingga grafik tersebut telah sesuai dengan literatur.
          Percobaan ketiga ialah penentuan kadar KMnO4 dalam larutan cuplikan. Larutan cuplikan yang belum diketahui konsentrasinya dimasukkan ke dalam kuvet sebanyak 3/4 kuvet kemudian dimasukkan ke dalam spektrofotometer untuk diukur nilai absorbansinya. Didapatkan nilai absorbansi larutan cuplikan tersebut ialah 0,1079. Untuk memilih konsentrasi larutan cuplikan sanggup dipakai 2 cara, yaitu memakai regresi linear dan memakai Hukum Lamber-Beer. Berdasarkan perhitungan dengan metode regresi linear, diperoleh konsentrasi KMnO4 dalam larutan cuplikan sebesar 5,99.10-4 M. Sedangkan perhitungan dengan Hukum Lambert, diperoleh konsentrasi KMnO4 dalam larutan cuplikan sebesar 5,93.10-4 M. Terjadi perbedaan sebesar 0,06.10-4 M antar keduanya. Hal itu dikarenakan pengenceran yang tidak tepat, oleh kuvet yang kurang bersih.
          Dari hasil percobaan ini, diperoleh konsentrasi yang berbeda antar metode regresi linear dengan metode Hukum Lambert-Beer. Perbedaan ini sanggup disebabkan oleh beberapa hal, menyerupai kurang teliti praktikan dalam membaca skala pada alat ukur, kurang sempurna dalam melaksanakan proses pengenceran, dan kurang teliti pada ketika melaksanakan perhitungan. Selain itu, adanya faktor eksternal(seperti sinar matahari) yang mengenai larutan cuplikan sehingga larutan menjadi sedikit terurai, juga sanggup mengakibatkan perbedaan konsentrasi antara metode regresi linear dengan metode Hukum Lamber-Beer.


V. Kesimpulan
          Dengan memakai analisis titrasi redoks, didapatkan konsentrasi KMnO4 sebesar 2,74.10-5 M. Dengan memakai metode regresi linear, didapatkan kadar KMnO4 dalam larutan cuplikan sebesar 5,99.10-4 M. Serta dengan memakai Hukum Lambert-Beer, didapatkan kadar KMnO4 dalam larutan cuplikan sebesar 5,93.10-4 M


VI. Daftar Pustaka
Day, R.A dan A.L. Underwood.1986. Analisis Kimia Kualitatif Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Didamony, A.E dan S.Hafeez.2012. Spectophotometric Determination Of Thioridazine Hydrochloride in Tablets and Biological Fluids By Ion-Pair and Oxidation Reactions. Spectroscopy An International Journal. Vol 27(3) : 129-141.
Hardesty, J.H dan B.Attili.2010. Spectophotometry and the Beer-Lambert Law : An Important Analytical Technique in Chemistry. Journal Of Materials Science and Chemical Engineering. Vol 3(5) : 1-6.
Harjadi, W.1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT.Gramedia.
Randall, D.W dan L.K. Garibay.2014. Statistical Comparison Of Results Of Redox Titration Using K2Cr2O7 and KIO3 in the Undergraduate Analytical Chemistry Lab. Journal Of Applicable Chemistry. Vol 3(4) : 1329-1336.
Rivai, A.1995. Kimia Analitik Instrumen. Semarang : Semarang Press.


VII. Bagian Pengesahan
-


VIII. Lampiran






Belum ada Komentar untuk "Laporan Praktikum Penentuan Kadar Kmno4 Dalam Larutan Berwarna"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel